Teori Pembentukan Muka Bumi

Proses Pelapisan Bumi

TAHAP I  : Tahap pada saat bumi merupakan planet yang homogen atau belum terjadi diferensiasi & zonafikasi.

TAHAP II :  Proses diferensiasi, yaitu material besi yg lebih berat tenggelam menuju pusat bumi & material yg lebih ringan bergerak ke permukaan.

TAHAP II :  Proses zonafikasi, tahap  dimana bumi terbagi menjadi beberapa zona atau lapisan, yaitu inti besi yg padat, inti besi yg cair, mantel bagian bawah, zona  transisi, astenosfer  yg cair & litosfer  (kerak benua & samudera). 



Pelapisan Bumi

Jenis-jenis Teori Perkembangan Bumi Meliputi:

—        TEORI KONTRAKSI

—        TEORI APUNGAN BENUA (CONTINENTAL DRIFT)

—        TEORI LAURASIA GONDWANA

—        TEORI KONVEKSI

—        TEORI PERGESERAN DASAR LAUT

—        TEORI LEMPENG TEKTONIK 


       1. Teori Kontraksi

Teori ini dikemukakan oleh James Dana dan  Elie De  Baumant.
Teori ini menyatakan bahwa kerak bumi mengalami pengerutan karna proses pendinginan di bagian dalam bumi akibat konduksi panas.
Pengerutan-pengerutan itu mengakibatkan bumi menjadi tidak rata.

       2. Teori Apungan Benua


Revolusi dalam ilmu pengetahuan kebumian sudah dimulai sejak awal abad ke 19, yaitu ketika munculnya suatu pemikiran yang bersifat radikal pada kala itu dengan mengajukan hipotesa tentang benua-benua yang bersifat mobil yang ada di permukaan bumi. Sebenarnya teori tektonik lempeng sudah muncul ketika gagasan mengenai hipotesa Pengapungan Benua (Continental Drift) diperkenalkan pertama kalinya oleh Alfred Wegener (1915) dalam bukunya “The Origins of Oceans and Continents”.

Pada hakekatnya hipotesa pengapungan benua adalah suatu hipotesa yang menganggap bahwa benua-benua yang ada saat ini dahulunya bersatu yang dikenal sebagai super-kontinen yang bernama Pangaea. Super-kontinen Pangea ini diduga terbentuk pada 200 juta tahun yang lalu yang kemudian terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang kemudian bermigrasi (drifted) ke posisi seperti saat ini.

—        Teori ini dikemukakan oleh Alfred Lothar Wegener (1912).

—        Menurut Wegener, dipermukaan bumi pd awalnya hanya terdapat sebuah benua besar (Pangea) & sebuah samudera yg luas (Tethys Ocean).

—        Benua tersebut kemudian bergeser secara perlahan ke arah ekuator & barat hingga mencapai posisi seperti sekarang. 

teori apungan benua

        3. Teori Laurasia  - Gondawa


Teori ini dikemukakan oleh E. Zuess & Frank B. Taylor (1910).
Mereka menyatakan bahwa pd mulanya hanya terdapat  dua benua besar di bumi (Laurasia & Gondwana).
Kedua benua tesebut kemudian  bergerak perlahan ke arah ekuator  sehingga terpecah-pecah membentuk benua-benua yg tampak seperti sekarang.





      4. Teori Arus Konveksi

Teori ini dikemukakan oleh Harry Hess (1923).
Teori ini menyatakan bahwa terjadi aliran konveksi ke arah vertikal di dalam lapisan astenosfer  yg agak kental.
Aliran konveksi yg merambat ke dalam kerak bumi menyebabkan batuan kerak bumi menjadi lunak. 
Gerak aliran dari dalam tersebut mengakibatkan permukaan bumi menjadi tidak rata.   



      5. Teori Pergeseran Dasar Samudra

Teori ini dikemukakan oleh Robert Diezt.
Merupakan hasil pengembangan dari teori Konveksi.
Penelitian topografi dasar laut menemukan bukti-bukti tentang terjadinya pergeseran dasar laut dari arah punggung dasar ke kedua sisinya. 


teori pergeseran dasar samudra

       6.Teori Lempeng Tektonik

Teori ini dikemukakan oleh Mc. Kenzie & Robert Parker .
Merupakan penyempurnaan dari teori-teori sebelumnya.
Teori ini menyatakan bahwa kerak bumi & litosfer  yg mengapung di atas astenosfer  dianggap  satu lempeng yg saling berhubungan. 

Aliran arus konveksi yg keluar  dari punggung laut menyebar ke kedua sisinya, sedangkan bagian lainnya akan masuk kembali ke dalam & bercampur dgn materi di lapisan itu. 
Daerah tempat masuknya materi tersebut merupakan patahan yg ditandai dgn adanya palung laut & pulau vulkanis.




Pada saat ini di permukaan bumi terdapat 6 lempeng utama, yaitu :

1. Lempeng Eurasia, wilayahnya meliput Eropa, Asia, dan daerah pinggirannya termasuk Indonesia.
2. Lempeng Amerika, wilayahnya meliputi Amerika Utara, Amerika Selatan, dan setengah bagian barat Lautan Atlantik.
3. Lempeng Afrika, wilayahnya meliputi Afrika, setengah bagian timur Lautan Atlantik, dan barat laut Lautan Hindia.
4. Lempeng Pasifik, wilayahnya meliputi seluruh lempeng di Lautan Pasifik.
5. Lempeng Indo-Australia, wilayanhnya meliputi lempeng Lautan Hindia serta sub kontinen India dan Australia bagian barat.
6. Lempeng Antartika, wilayahnya meliputi kontinen Antartika dan lempeng Lautan Antartika. 



No comments

Powered by Blogger.